Kenalan yuk dengan Dilla, salah satu pengguna MyBeb yang melakukan aksi sosial #LawanCoronaBersamaMyBeb
Dilla merupakan mahasiswi di salah satu universitas negeri di Malang. Ia bercerita tentang pengalaman berharga bersama MyBeb. Dilla mengenal MyBeb sebelum Covid-19 sejak Agustus 2019, ternyata mengasyikan dan memang sesuai dengan hobinya yaitu main sosial media. Baginya, yang membuat MyBeb beda dengan sosmed lain yaitu karena MyBeb memberi poin Cinta dari aktivitas posting, like dan comment. Selain itu, tiap kali Dilla beli pulsa, paket data atau e-money, ia pasti dapat poin Cinta. Nah, poin Cinta ini selalu ia tukarkan dengan saldo MyBeb, jadi ia punya banyak saldo hanya dengan mengumpulkan poin Cinta.
Semenjak Pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, berbagai permasalahan mendera Indonesia, salah satunya perekonomian menjadi lumpuh. Banyak pekerja lepas harian yang berkurang pendapatannya. Dilla selalu berfikir bahwa ia tidak bisa tinggal diam melihat orang lain kesusahan.
Bagaimana cara Dilla membantu Indonesia meringankan beban masyarakat karena dampak Corona? Sedangkan uang saku sebagai mahasiswi pun hanya cukup untuk beli jajan dan paket data.
Ternyata, ia sangat beruntung karena pakai MyBeb. Sebagai pengguna yang aktif membuat post informatif dan menarik, akhirnya ia berhasil menjadi influencer MyBeb dan akunnya telah terverifikasi. Setelah terverifikasi, poin Cinta yang didapat Dilla semakin besar dan saldo yang ia dapatkan pun makin berlipat.
Setelah Poin Cinta yang ditukar menjadi saldo sudah cukup banyak, ia tranfer saldo tersebut menjadi uang ke rekeningnya. Lalu ia gunakan uang hasil mengumpulkan Cinta di MyBeb itu untuk beli beras, mi instan, gula dan minyak goreng yang ia bagikan kepada pedagang yang membutuhkan. Ia pun didukung penuh bahkan disponsori oleh pihak MyBeb untuk menyalurkan bantuan tersebut.
Salah Satunya Bu Sulis, umur 43 Tahun, penjual kopi keliling, pendapatannya sebelum pandemi 60 ribu, setelah ada Pandemi hanya bisa mengantongi 25 Ribu, itupun kalau sepi hanya dapat 15 ribu, sedangkan anaknya mempunyai kebutuhan khusus.
Lain lagi dengan Pak Sukriyanto, saat usianya 62 Tahun dan seharusnya sudah pensiun, ia masih berjualan es tebu di pinggir jalan. Tiap hari Pak Sukriyanto membawa pulang 80 ribu, semenjak Covid-19 beliau hanya membawa pulang penghasilan 40 ribu dan harus ia gunakan untuk menghidupi 3 orang anaknya.
Satu lagi yaitu Bu Tum, penjual jus jambu berusia 55 Tahun yang berjualan sejak tahun 2012. Sejak Corona melanda, sekarang ia hanya mampu mengantongi 20 ribu dari yang biasanya ia dapat laba 50 ribu setiap hari. Miris sekali bukan?
Itulah potret pengalaman Dilla membantu sesama menghadapi musibah Corona bersama MyBeb dengan poin Cinta. Bagaimana denganmu? Siapkah kamu menjadi pahlawan sosial lawan Corona bersama MyBeb? Kini giliranmu! Ayo bantu mereka hanya bersama MyBeb.
#LawanCoronaDenganCinta #LawanCoronaBersamaMyBeb
#UntungAdaMyBeb #SaldoGratis #PulsaGratis #VoucherGratis #MyBebPeduliSesama